12 Mei 1998. Tepatnya 14 tahun lalu. Meski ketika itu saya hanya bisa menyaksikan tragedi Trisakti dari layar kaca rumah yang terpenjara, tapi dapat dipastikan saya bisa mengingat semua kebobrokannya. Saya masih begitu kecil untuk berwara wiri di luar. Yang saya ingat, mata saya terbelalak melihat sekumpulan mahasiswa bergerombol, berlarian ke sana ke mari. Pontang panting. Morat marit. Tak karuan! Yang saya ingat, jantung rasanya berdetak kencang tak beraturan. Meski jujur, ketika itu saya tidak tahu dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Saturday, 12 May 2012
DAN TATKALA KELAM PUN MASIH MEMBAYANG... #12Mei98
#CeritaMalam
12 Mei 1998. Tepatnya 14 tahun lalu. Meski ketika itu saya hanya bisa menyaksikan tragedi Trisakti dari layar kaca rumah yang terpenjara, tapi dapat dipastikan saya bisa mengingat semua kebobrokannya. Saya masih begitu kecil untuk berwara wiri di luar. Yang saya ingat, mata saya terbelalak melihat sekumpulan mahasiswa bergerombol, berlarian ke sana ke mari. Pontang panting. Morat marit. Tak karuan! Yang saya ingat, jantung rasanya berdetak kencang tak beraturan. Meski jujur, ketika itu saya tidak tahu dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
12 Mei 1998. Tepatnya 14 tahun lalu. Meski ketika itu saya hanya bisa menyaksikan tragedi Trisakti dari layar kaca rumah yang terpenjara, tapi dapat dipastikan saya bisa mengingat semua kebobrokannya. Saya masih begitu kecil untuk berwara wiri di luar. Yang saya ingat, mata saya terbelalak melihat sekumpulan mahasiswa bergerombol, berlarian ke sana ke mari. Pontang panting. Morat marit. Tak karuan! Yang saya ingat, jantung rasanya berdetak kencang tak beraturan. Meski jujur, ketika itu saya tidak tahu dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kenangan kelam itu tak akan mudah hilang dari ingatan!
ReplyDeletesungguh tragis dan dilematis.
i like this post mbak :)
great post!
keep writing and stunning :D