Thursday, 1 November 2012

KERTAS DALAM PERSPEKTIF

Mengapa sebuah buku membutuhkan halaman judul? Dan mengapa harus mengulang apa yang sudah ada pada sampul?

Sebuah buku harus memiliki halaman judul dikatakan untuk alasan sejarah dan masalah hak cipta.

Jika saja halaman judul dihapus dari setiap buku yang diterbitkan.

Maka di Amerika Serikat saja, para penerbitnya bisa menghemat 3,1 milliar halaman kertas dalam setahun. Coba bayangkan jika penghematan kertas ini dilakukan di Indonesia?

Perspektif saya, jika saya tidak bisa mengubah dunia, maka baiknya saya mengubah diri saja.

Meski di rumah memiliki mesin printer bersama, saya dan kakak berusaha untuk tidak membuang sia-sia sekumpulan kertas bekas. Kadang, saya cukup berterimakasih dengan sifat; suka mengumpulkan "sampah" yang idenya berawal dari "Sayang, ah, kalau dibuang".

Sekarang saya dan kakak mengumpulkan kembali si "sampah kertas" dan menatanya ke dalam boks bertulis "saya bekas, print saya!" Boks ini diperlakukan secara baik, dihias layaknya benda penting.

Nyatanya, seikat "sampah kertas" yang sekilas tidak dibutuhkan ini berubah menjadi setumpuk lembaran berharga. Hal ini, paling tidak, selain meningkatkan keakraban diantara saya dan kakak, sikap menghemat kertas ini juga menumbuhkan kesenangan. Menyenangkan.

-m

No comments:

Post a Comment